Rabu, 16 September 2009

Metode kita bermudika

Rekan-rekan berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk mematangkan komunitas Mudika kita :
1. mulailah dari kerinduan
Tidak ada komunitas Mudika yang tidak dimulai dari kerinduan. Mudika telah menjadi sesuatu yang sangat organik dalam pengalaman hidup menggereja kita. Sebagai sesuatu yang telah organik, yang telah hidup di kedalaman batin, yang telah membumi mengakar di ruang kultural menggereja kita, kiranya kerinduan berkumpul orang-orang muda Katolik menjadi modal sosial yang sangat beharga.
2. bumikan dengan ANSOS
Bumikan kerinduan ke dalam persoalan riil sehari-hari dengan Ansos, Analisa Sosial. Kebersamaan harus menemukan tubuh kongkritnya dan ini hanya bisa terwujud kalau komunitas bisa melakukan ansos bersama-sama atas problem-problem riil hidupnya.
3. ikuti spiral pastoral
Dorong dinamika komunitas dengan mengikuti alur spiral pastoral (Mater et magistra : see, judge, act), lingkaran aksi-evaluasi- refleksi : analisa realitas-refleksi iman-keputusan- rencana aksi-aksi komunitas-evaluasi- realitas baru
4. bergerak !
Animasi kebersamaan dalam kerja-kerja kongrit di lapangan !
5. temukan mistik komunitas
Olah kebersamaan dengan pengalaman hening, refleksi bersama atas jatuh bangun dalam proses berkomunitas dan dari sini temukan mistik bersama/roh komunitas yang akan menjadi penopang utama dalam daya tahan dan daya juang, serta arah pengorganisasian komunitas ke depan. Mistik ini dapat diperteguh dengan doa yang dirumuskan bersama, identitas simbol, misi komunitas dan lain-lain. Jangan pernah lupa, formatio mistik komunitas itu selalu satu dengan pembentukan spiritualitas dan pematangan iman dalam komunitas
6. organisasikan komunitasmu
Mulai tata komunitas, dengan membagi peran dan tanggung jawab antar anggota, membuat sistem, membuat perencanaan bersama, pertemuan rutin, sistem komunikasi, mengembangkan sistem fundraising (iuran rutin, jualan, parkir, misalnya) dan seterusnya.
7. bangun triperan Mudika :
jangan pernha lupa pada tugas perutusan Mudika sebagai orang muda Katolik Indonesia :
a. membangun peran pematangan pribadi orang muda dalam iman, karakter, dan kapasitas sosial
b. membangun peran hidup menggereja
c. membangun peran sosial kemasyarakatan dan tanggung jawab keindonesiaan
8. kembangkan sistem pendukung
Kembangkan sistem pendukung, bangun komunikasi dengan Gereja, dengan para orang tua, dengan adik-adik remaja dan Sekolah Minggu, jalin pula hubungan fungsional dengan masyarakat setempat (via Karang taruna, RT/RW, atau organisasi lain). Jangan pernah lupa : bangun “jaringan kakak”, bangun jaringan dengan person-person kunci Gereja lokal kita (tanpa melalaikan membangun hubungan baik dengan umat secara keseluruhan) , buka pula hubungan dengan berbagai lembaga lain yang bisa menopang perkembangan komunitasmu !
9. latih dirimu, teman-teman, dan adik-adikmu
Kemajuan komunitas terletak pada upaya terus-menerus untuk memajukan anggota-anggotanya : latih dirimu dan teman-teman komunitasmu dengan kualitas dan kapasitas baru, mulai kembangkan pula pola pendampingan yang sistematis pada para yunior dalam remaja maupun PIA. Kumpulkan buku-buku bacaan yang bisa memperkaya, ajak mereka ke pengalaman-pengalam an berkegiatan yang bisa mengembangkan mereka, utus mereka sebagai wakil komunitas ke luar, ikuti pelatihan dan kursus-kursus.
10. kembangkan jaringan-jaringan mudikamu !
Jangan pernah lupa, kekuatan Mudika adalah jaringannya ! Maka terus perluas jejaring Mudikamu melalui berbagai cara. Kegiatan gabungan dengan komunitas Mudika sebelah, ikuti pertemuan-pertemuan simpul di tingkat yang lebih luas (wilayah/stasi, paroki, rayon, vikep, keuskupan), buka jaringan melalui milis, atau kawan-kawan kampus, dan lain-lain.***

0 komentar:

Posting Komentar